Phone : 0401-3196426
Mobile : 0813-4334-4886 or 0852-0000-7605
e_mail : skfm1026@yahoo.com

Sunday, November 2, 2014

Persagi Sulawei Tenggara Periode 2014 - 2019

Pelantikan Ketua Dan Pengurus Baru Persagi Sulawesi Tenggara, Jum'at (31/10/2014)

Radio Suara Kendari (www.suarakendarifm.com).
Sabtu, 31 Oktober yang bertempat di Hotel Plaza Inn Kendari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) melakukan pengukuhan Pengurus Pimpinan Daerah (DPD) PERSAGI  Prov. SULTRA Periode 2014 - 2019. Pengukuhan yang diikuti oleh perwakilan gizi dari seluruh dinas kesehatan kabupaten/daerah tersebut berlangsung khidmat yang diawali dengan lagu Indonesia Raya, Bagimu Negri dan Mars PERSAGI oleh seluruh peserta yang hadir. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengukuhan pengurus pimpinan daerah terpilih oleh ketua umum PERSAGI Bambang Harianto, M.Sc.

Sebelumnya (Tanggal 30 - 31 Oktober), DPD PERSAGI mengadakan seminar yang mengangkat tema "Tingkatkan profesionaliosme tenaga gizi dalam menyongsong era revolusi mental dengan menyiapkan sumber daya manusia yang berkulaitas fokus 1000 hari kehidupan anak" yang diikuti oleh seluruh perwakilan dari setiap kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara. Acara kemudian dilanjutkan dengan Kongres penentuan Pengurus Pimpinan Daerah (DPD) PERSAGI  Prov. SULTRA. Kongres yang berlangsung hingga pukul satu dini hari tersebut (31 Oktober)  akhirnya menetapkan Kamarullah, SP, M.Kes sebagai ketua.

Dalam wawancaranya seusai pelantikan, Ketua DPP Persagi Prov. Sultra terpilih tersebut memaparkan mengenai kasus gizi buruk di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dikatakannya bahwa PERSAGI mencatat terdapat 200 kasus gizi buruk selama tahun 2014 (Dinas Kesehatan Kab. Kota SULTRA). Dari total tersebut, Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton diketahui paling banyak terdapat kasus Gizi Buruk. “Yang lain hanya diangka 10 saja, tetapi untuk Muna Buton mencapai 20”, tuturnya. Dilanjutkan, Buton dan Muna telah tiga tahun berturut – turut sebagai daerah dengan kasus gizi buruk terbanyak. Diketahui bersama bahwa penyebab utama gizi buruk pada balita adalah kurangnya asupan makan oleh penderita. Selain itu, Kamarullah menjelaskan penyebab lain tidak hanya itu saja melainkan factor kemiskinan, pendidikan, maupun pengetahuan dalam mengkonsumsi makanan yang sehat.

Hal senada pula diungkapkan oleh Ketua Dewan pimpinan Pusat PERSAGI, Bambang Herianto, MSc bahwa di Indonesia jumlah gizi buruk pada anak sangat meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, lanjut dia gangguan gizi mulai muncul dengan penyakit baru yaitu gizi lebih dan penderita gizi ganda. Tentu, dengan adanya pengurus daerah PERSAGI periode baru, masyarakat Sultra lebih berharap agar terjadi penurunan signifikan mengenai penderita gizi buruk sehingga Sultra benar-benar menjadi daerah yang unggul dari sisi Kesehatan.



Written By : Adi Gunawan
Picture By : Ino Renggaala


0 comments:

Post a Comment

Silahkan berikan saran dan pendapat Anda Krabat SKa